Pada hari hujan dan dingin
Tangan itu tak merasakan dinginnya hujan
Pada hari teriknya sengatan mentari
Tangan itu tak merasakan panasnya sinar mentari
Di tangan itu
Berjuta orang tergenggam
Di tangan itu
Sebuah kehidupan tergenggam
Tidakkah tuan melihat tangan-tangan itu?
Tangan yang hitam dan besar,
Tangan yang semula membangun bangsa ini
Pada akhirnya tangan itu pula yang menghancurkannya
Seharusnya tangan itu yang melindungi mereka
Dari panasnya siang dan dinginnya malam,
Seharusnya tangan itu yang menerangi mereka dari kegelapan yang kelam,
Seharusnya tangan itu yang menarik mereka dari tepi jurang,
Dan seharusnya tangan itu pula yang mengangkat mereka dari dasar lautan…
Tapi, kenapa tangan-tangan itu
Terus menerus merampas dan mengambil hak mereka
Semakin lama semakin bertambah pula tangan-tangan itu
Menjamur diseluruh pelosok tanah air Indonesia
Tidakkah tuan menyadari keberadaan tangan-tangan itu?
Sungguh ironis…,
Tuan-tuan selalu memperdebatkan tangan-tangan itu,
Menyalahkan tangan-tangan itu akan nasib bangsa yang terjadi,
Tanpa menyadari, tangan-tangan itu
Adalah tangan-tangan tuan sendiri…
Goresan Tangan: Ulfa Febryanti Zain
(Makassar, 4 September 2007)
Rabu, 25 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Wah, jangan sampai tangan itu menjadi tangan kita sendiri...
Amin.^^ Semoga bangsa ini menjadi lebih baik kedepannya!
Posting Komentar